Lamaran #syalalalalala

on Senin, Februari 18, 2013

Bismillah

Kumaha kabarna sadayana?

Fuh! Si akmal ngasi PR postingan >,< haha. Makasi ya mal :) nanti insyaAllah di kerjain. Udah lama juga gak dapat pe’er postingan. Keingat awal-awal ngeblog, pada rame ngasi pe’er uda kayak bapak ibu guru ajah ente ente pade. Hahhah. Tapi jujur yah, rindu banget jaman-jaman itu bikos karena kayaknya sebagian besar blogger sekarang ini pada sibuk, atau saya ajah kali ya? Tapi berusaha nyari teman sesibukan. xixi! Saya sibuk kerja ajah kawan kawan blogger ku tercindtah, yah alasan klasik emang. Tapi inilah kehidupan :D. selain itu, tentu saja karena leptop saya yang mendadak sekarat lalu wafat #sigh.

Hhmm, mungkin karena ngepost itu gak sesimpel nulis status di twitter, efbe, ato bebe jadinya saya kesannya sibuk banget. Padahal gak gitu juga sih sebenarnya, soalnya sejak akhirnya saya terpaksa pake bebe, saya sering gonta-ganti PM di bebe koq. Hahhah! :D okeh stop ngomongin tentang “saya”. Eh tapi sebelum saya stop, saya pengen ngasi tau tentang PM terakhir saya di bebe, PM saya “LAMARAN”.


Momen yang mungkin hanya akan terjadi sekali saja seumur hidup sekaligus menjadi momen pertama dalam proses sacral selanjutnya yang bernama pernikahan. Uuuuhh! Terkadang sangat sulit menjelaskan sebuah perasaan yang complex dalam satu keadaan, tapi itu tidak berlaku bagi seorang blogger bukan? Dan tahukah kalian? Pada hari itu saya benar-benar menjadi seorang “saya”. Hanya ada “saya” dihari itu, saya lalu memutuskan bahwa hari itu bukan hari sabtu tapi hari itu adalah hari “saya”. Bagaimana tidak, ketika satu, dua atau mungkin semua orang saling bertanya tentang pertanyaan yang entah apa, jawabannya tentu saja “saya”. Saya yang saat itu sungguh menikmati setiap detik ke-saya-an “saya”, tidak seperti selebriti papan atas yang tidak memiliki satu saja hari “saya” dalam hidupnya(dan itulah sebabnya ia menjadi selebritis-gak penting). Dibalik ciri khas senyuman saya yang tidak begitu anggun, tapi kata orang-orang(termasuk kucing saya juga) sangatlah manis dan diikuti dengan perasaan gugup serta jantung yang berdegup lebih kencang ketika akhirnya sang pangeran tanpa kuda putih memantapkan langkahnya, bersedia bertukar tulang dengan saya. Yah! bertukar tulang! Melengkapi hidup saya dengan menjadi tulang punggung dan saya menjadi bagian dari tulang rusuknya (udah boleh teriak “cieeee”). Dia, membuat saya kembali terpesona untuk kesekian kalinya. Bukan wajahnya, tapi karena kehadiran dirinya dalam hidup saya. Kalau kata soundtrack di pilem perahu kertas “radarku menemukanmu!” (uhuk!uhuk!).

Saya kembali tersenyum, agak lebar. Merasa sangat lucu dengan prediksi atau lebih tepatnya imajinasi saya akan hari “saya” itu. Sebuah cahaya blitz kamera menyadarkan saya, akan keberadaan saya pada acara yang tidak kalah sakralnya, acara yang bertema sama yaitu Lamaran. Sebuah cahaya blitz kamera kembali menyapa ketika saya, abang serta calon ibu untuk anak-anaknya kelak tersenyum lepas di depan kamera.

Ternyata teutep ngomongin tentang saya yah di postingan ini :D (mau mau saya kan.. :p) oya buat calon pangeran saya dimanapun berada, saya ada kabar gembira buat kamu. mulai detik ini hari "saya" telah berubah menjadi hari "kita". -dayus-